Jakarta dirundung duka setelah 5 orang bersenjata dan membawa bom melakukan aksi teror di Sarinah, Jakarta Pusat. Sebanyak 7 orang tewas dalam kejadian tersebut sedangkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Kejadian ini menambah daftar panjang aksi teror bom yang melanda Jakarta. Pada tahun-tahun sebelumnya, Ibu Kota pun pernah mengalami hal demikian.
Seperti yang terjadi pada 2000. Sebuah ledakan bom mengguncang Bursa
Efek Jakarta (BEJ), Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Selain itu, ledakan
juga terjadi saat malam Natal.
Berikut rentetan bom dahsyat di Jakarta yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (14/1/2016):
1. Malam Natal
Pada malam Natal 24 Desember 2000, terjadi serentetan serangan bom di
sejumlah gereja di Indonesia. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh
kelompok Jamaah Islamiyah.
Sejumlah daerah diteror pada malam tersebut. Yaitu Batam (2 gereja),
Pekanbaru (2 gereja), Jakarta (3 gereja) Pangandaran (1 gereja), Bandung
(2 gereja), Mojokerto (1 gereja), dan Mataram (1 gereja).
Dalam kejadian ini korban keseluruhan mencapai 29 orang tewas dan 95
orang luka berat. Sedangkan korban tewas di Jakarta 3 berjumlah orang.
2.Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Bom Bursa Efek Jakarta adalah serangan teroris terhadap Bursa Efek
Jakarta pada 14 September 2000 (sehari sebelum pembukaan Olimpiade musim
panas 2000). Bom mobil meledak di ruang bawah tanah Bursa Efek Jakarta,
menjalankan rentetan ledakan.
3. Kedubes Filipina
Bom Kedubes Filipina terjadi di Kedutaan Besar Filipina, Jakarta,
Indonesia pada 1 Agustus 2001. Bom meledak dari sebuah mobil dan motor
yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta
Pusat.
2 orang tewas dan 19 orang terluka. Abdul Jabar bin Ahmad Kandai
(divonis penjara 30 tahun), Fatur Rahman Al-Ghozi dan Edi Setiono
terluka.
4. Hotel JW Marriott
Hotel JW Marriott pernah menjadi target bom bunuh diri pada 5 Agustus
2003 yang memakan korban tewas 12 orang dan 150 orang luka-luka. Polri
mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri, yaitu Dani Dwi
Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang.
Polisi mengaku mendeteksi ada 11 orang yang diduga terlibat dalam
pengeboman tersebut, termasuk Noordin M Top sebagai otak pelaku utama
dan Ibrohim sebagai orang dalam di Hotel Ritz-Carlton yang
menyelundupkan bom ke dalam hotel. Polisi berhasil menangkap atau
menembak mati sejumlah tersangka pelaku pengeboman lainnya, walaupun
masih ada beberapa aktor yang buron.
5. Kedubes Australia
Pengeboman Kedubes Australia 2004 atau yang biasanya disebut Bom
Kuningan terjadi pada 9 September 2004 di Jakarta. Ini merupakan aksi
terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia yang terjadi di
Indonesia setelah Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003.
Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul
10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Jumlah korban jiwa tidak begitu
jelas - pihak Indonesia berhasil mengidentifikasi 9 orang namun pihak
Australia menyebut angka 11.
Di antara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon
visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian
saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal
dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat
kejadian juga mengalami kerusakan.
6. Hotel JW Marriott
Bom Jakarta 2009 (disebut juga Bom Mega Kuningan 2009) adalah
peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan
Mega Kuningan, kota Jakarta Selatan.
Peristiwa bom bunuh diri tersebut menewaskan 9 orang korban dan
melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga
asing.
Selain dua bom rakitan berdaya ledak rendah yang meledak tersebut,
sebuah bom serupa yang tidak meledak ditemukan di kamar 1808 Hotel JW
Marriott yang ditempati sejak dua hari sebelumnya oleh tamu hotel yang
diduga sebagai pelaku pengeboman.
Peristiwa ini terjadi sembilan hari sesudah Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Indonesia serta 2 hari sebelum rencana kedatangan tim sepak
bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang akan melakukan
pertandingan dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009. Sementara
itu, tim Indonesian All Star yang sedang menginap di Hotel JW Marriott
selamat dari bom.
7. Sarinah
Sejumlah ledakan dan baku tembak terjadi di Kompleks Sarinah, Jakarta
Pusat. Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (14/1/2016) Total
jumlah korban luka dan tewas akibat serangan teroris di Sarinah,
Thamrin, Jakarta Pusat hingga saat ini berjumlah 31 orang. Tujuh di
antaranya tewas dan sedang dalam proses autopsi di RS Polri dokter
Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara 24 korban luka lainnya, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Mohammad Iqbal, tersebar di sejumlah rumah sakit di wilayah
Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Total korban 31 ya. Seperti yang sudah diketahui 7 meninggal saat
insiden tadi dan 24 lainnya berada di beberapa rumah sakit dan masih
menjalani perawatan," beber Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
keyword : jakarta siaga 1, sarinah, ledakan sarinah, bom sarinah, bom di jakarta, bom jakarta 2016, jakarta diserang bom, berita terkini, info terkini, pelaku bom sarinah, pelaku ditembak, ISIS, korban sarinah, rentetan bom jakarta, bom jakarta, kasus sarinah, berita sarinah, berita bom
0 Response to "Fakta Rentetan Bom di Jakarta"
Post a Comment